|

Ketika Dirimu Bahagia, Sahabat

Oleh Eza Indahsari

Semalam, kubaca sepucuk SMS dari sahabatku. Kau bilang, kebahagiaan itu ketika tulisanmu dibaca orang dan orang itu mencarimu di jejaring socsal dan mengatakan bahwa tulisanmu bagus. Dan keningku sedikit berkerut dan berpikir bahwa dirimu terlalu berlebihan. ada sedikit rasa yang muncul di sana, sahabat.

Aku iri padamu.

Kemudian pagi ini aku mengakses situs ini eramuslim ini. Kubuka judul demi judul dan lalu sedikit tersentak. ada namamu di 2 buah tulisan yang kubaca. Ternyata inilah tulisan yang kau maksud tadi malam. Ada lebih dari seratus orang yang menyukainya. dan lagi-lagi rasa itu makin negatif saja, sahabat.

Aku makin iri padamu.

Ah, sahabat macam apa aku. Sahabat bertopeng? Kurang bahagia aku di atas prestasimu. Merasa kau tak pantas membuat tulisan indah itu, merasa kau tak pantas menerima pujian-pujian itu. Astghfirullah. Hinanya aku, Sahabat. Padahal sudah sekian lama kita berbagi kisah. Dan kita kerap bersaing dan berlomba jadi yang terbaik. Dan kau bahagia ketika ku berhasil meraih prestasi itu.

Sahabat, sepertinya perlu dipertanyakan keimananku hari ini. Apa kabar iman? Mungkin sedang jauh aku dari-Nya. Aku terlalu fokus dengan segala macam kelebihanku, keberhasilanku, dan lupa bercermin terhadap kekurangan-kekuranganku. Alangkah egoisnya aku, alangkah sombongnya aku. Astaghfirullah.

Sahabat, mudah-mudahan dengan tulisan ini. ku bisa mengingatkan diri, memperbaiki diri. Ingin ku bertemu denganmu hari ini. Memelukmu erat, meminta maaf atas segala pikiran negatifku, dan mengatakan,

“Aku mencintaimu karena Allah”

Padang, 12.35 WIB

Sumber: Eramuslim.com

Posted by ikhwankopral on 08.44. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Ketika Dirimu Bahagia, Sahabat"

Leave a reply